Sabtu, 24 Maret 2012

KESEHATAN MENTAL

1.     Sejarah Kesehatan Mental

Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. karena masalah mental bukan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relative mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi, sekalipun oleha anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku-tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental, dianggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Masalah kesehatan mental khusus untuk masyarakat indaonesia saat ini belum mendapat  perhatian yang serius. Orang masih focus pada masalah kuratif, kurang memperhatikan hal-hal preventif untuk menjaga mental supaya tetap sehat.

A.     Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit

v  Tahun 1600 dan sebelumnya
Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh halus yang ada disekitarnya .
v  Tahun 1692
Mendapat pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir atau guna-guna.
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya Inggris, agak sedikit berbeda sebelum abad ke-17 orang gila disamakan dengan penjahat/kriminal, sehingga mereka dimasukkan ke dalam penjara.

B.      Gangguan mental dianggap sakit

v  Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
v  Tahun 1812
Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa. hal ini disebabkan berkembangnya teori dan teknik dalam menangani orang sakit jiwa di rumah sakit jiwa.
v  Tahun 1908
Clifford Beers menderita depresif pada tahun 1900. Setelah mencoba bunuh diri, dia dimasukkan ke rumah sakit mental swasta di Connecticut. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak manusiawi dan mengalami penyiksaan fisik dan mental di bawah kekuasaan orang tidak terlatih dan tidak kompeten dirumah sakit. Beers kemudian menghabiskan beberapa tahun di berbagai instuisi dan mengalami perlakuan yang paling buruk di rumah sakit  negeri di Middletown, Connecticut. Penanganan tidak manusiawi yang diterimanya di instuisi ini mencetuskan keberanian untuk memperbaruhi perawatan bagi individu yang menderita penyakit mental di amerika serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind That Found Itself, merupakan laporan pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental dan secara jelas menggambarkan kekejaman lembaga perawatan.
v  Tahun 1918
Asosiasi psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa.
v  Tahun 1940 – an
Elektroterapi , yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak pertama kali digunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan kesehatan mental di Inggris.
v  Tahun 1950
Dibentuk National Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari 3 organisasi, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Health Foundatio, dan Psychiatric Foundation. Lembaga baru ini melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas. Melalui program televise, distribusi literature dan media lainnya, NAHM melanjutkan mendidik public Amerika pada isu-isu kesehatan mental dan mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental.

C.      Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit

v  Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul “The Myth of Mental Illnes” yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.

D.     Melawan diskriminasi terhadap gangguan mental

v  Tahun 1997
Peneliti menemukan kaitan genetic pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan.
Berdasarkan sejarah kesehatan mental diatas, dapat disimpulkan bahwa ternyata pandangan masyarakat terhadap apa yang disebut sebagai sakit mental/sakit jiwa/gangguan mental ternyata berbeda-beda . gangguan mental pernah dimaknai sebagai ketidakmampuan untuk berfikir rasional, orang yang terganggu mentalnya dipandang memiliki pola pikir irasional.

2.     Konsep Kesehatan Mental

Memahami konsep kesehatan tidak pernah dapat dilepaskan dari pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan. Sepanjang sejarah makna sehat dan sakit ternyata dipengaruhi oleh peradaban. Selain itu treatmen yang dilakukan juga disesuaikan dengan pemahaman terhadap kesehatan tersebut.
A.     Pengaruh budaya terhadap konsep sehat dan sakit serta implikasinya terhadap perilaku
Ø  Memahami kesehatan
Ø  Pengaruh budaya
Ø  Model-model kesehatan
Ø  Pemahaman tentang penyakit
Ø  Implikasi perbedaan konsep kesehatan dan penyakit terhadap perilaku

B.      Berbagai pemahaman mengenai kesehatan mental
1.      Ciri-ciri Tingkah Laku Sehat atau Normal
ü  bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui
ü  mampu mengelola emosi
ü  mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
ü  dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
ü  dapat mengenali risiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya
ü  mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar